Mahasiswa Makassar demonstasi lagi. Demonstasi kali ini dilakukan sebagai aksi protes atas kedatangan presiden mereka sendiri. Mereka menganggap bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil Presiden tidak pro rakyat. Menurut mereka SBY dalam setahun masa pemerintahannya ini telah gagal memimpin pemerintah. Pemerintahan dinilai dihiasi nuansa korupsi dan kolusi, seperti pemilihan Kapolri yang dinilai tidak wajar.
Perlu diketahui bahwa demonstrasi tidak hanya terjadi di Makassar, tetapi juga di Jakarta dan tanggal 20 oktober besok sudah diantisipasi akan ada gelombang demonstasi besar-besaran bertepatan dengan 1 tahun pemerintahan SBY-Boediono.
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas 45 Makassar terlibat saling lempar dengan polisi. Bentrokan antara ratusan mahasiswa dengan polisi di Jalan Urip Simoharjo Makassar, tempat dimana dua kampus perguruan tinggi swasta yakni UMI dan Univ 45 itu berada, berlangsung Senin 18 Oktober 2010. Akibatnya sebuah mobil jenis ford Ranger double cabin milik polisi yang parkir bersama beberapa mobil lainnya dekat kampus di Jl Urip Sumohardjo, dirusak dan dilempar dengan batu dak kayu.
Awalnya, sejumlah mahasiswa UMI melakukan demo di depan kampus mereka dalam rangka menolak rencana kedatangan Presdien SBY ke Makassar Selasa, 19 Oktober 2010. Rencananya, Presiden SBY akan hadir dan membuka Rapat Koordinasi Gubernur se-Indonesia yang akan digelar di Hotel Clarion, Jl Andi Pettarani Makassar.
Mahasiswa demo dengan membakar ban dan menutup jalan serta menyandera sebuah mobil tangki untuk dijadikan panggung orasi. Kemacetan parah di jalur tersebut tak terhindarkan.
Saat demo hendak dibubarkan polisi dari Polrestabes Makassar, mahasiswa justru melakukan perlawanan dan melempari polisi dengan batu. Saat terjadi aksi saling lempar, mahasiswa UMI sempat mendesak mundur polisi. Namun saat mundur itu, polisi justru juga dilempar saat melewati kampus Universitas 45 yang letaknya hanya dibatasai jembatan dengan kampus UMI. Polisi terus berupaya membubarkan massa dengan menembakkan peluru karet ke arah mahasiswa dan kericuhan akhirnya tidak berlangsung lama.
Ini jelas merupakan indikasi atas ketidakpuasan dan kekecewaan rakyat terhadap pemimpin yang telah diberi amanah. Mengapa pemimpin-pemimpin kita tidak mencoba untuk menghadapi rakyat secara terbuka, jelaskan kepada mereka jika kalian memang benar dan telah bekerja keras untuk negeri ini, patahkan tuduhan-tuduhan miring yang dituduhkan pada kalian jika itu memang tidak benar. Tetapi, kalian para pemimpin bukannya meladeni dan menjawab keluhan-keluhan dan tuduhan-tuduhan dari rakyat malah bersembunyi di balik aparat keamanan dan tembok-tembok gedung mewah.
Jika Anda menjadi seorang pemimpin, lalu kemudian rakyat menuntut Anda mundur karena telah dinilai gagal, dan Anda tidak bisa membantah fakta-fakta yang menunjukkan kegagalan Anda serta Anda takut berhadapan secara langsung dengan rakyat, masihkah Anda ingin mempertahankan kepemimpinan Anda?
Kamis, 04 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar