Korupsi..Korupsi..Korupsi
Terdengar tidak asing di telinga kita dengan kata Korupsi dan bila dicari dengan mata telanjang, apalagi dengan mata hati, maka kita akan dengan mudah menemukan praktik korupsi, bahkan seolah korupsi sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat. Begitu menggurita, masuk ke kehidupan publik dan privat, membelit siapa saja, semua kelompok sosial. Korupsi menyeret unsur swasta dan pemerintah, baik pejabat tinggi sampai rendahan, di pemerintahan pusat ataupun di daerah, anggota DPR/D, bahkan penegak hukum hakim, jaksa, polisi, juga tak terlalu suci untuk dapat menghindarkan diri dari penyakit masyarakat ini.
Saat ini korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, banyak diantara para pejabat yang melakukannya. Dan hampir sebagian besar anggota dewan juga melakukan hal tersebut. Mereka memakan uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Melihat hal ini rakyatpun menjadi geram atas tindakan para oknum anggota dewan tersebut yang sebetulnya mereka pilih dengan kepercayaan penuh saat pemilu. Janji untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia diabaikan,kepentingan pribadi dan kelompok diutamakan.
Dan kenapa korupsi sangat sulit diberantas dan menghukum pelakunya. Hal ini disebabkan kasus korupsi yang diperiksa akan dapat melebar akan menjerat nama-nama pejabat penting dalam suatu daerah.
Penegakan hukum serta pengusutan secara tuntas dan adil terhadap tindak pidana korupsi memang harus dilaksanakan dan ditegakkan tanpa pandang bulu. Akan tetapi, kita pun harus memahami persoalannya secara lebih mendasar dan akurat, agar menumbuhkan sikap arif untuk bersama-sama tak mengulang dan membudayakan korupsi dalam berbagai aspek kehidupan rakyat di Indonesia, sehingga tidak terjadi apa yang dikatakan "patah tumbuh hilang berganti, mati satu tumbuh seribu" seperti sel kanker ganas karena akarnya yang telah meluas, maka semakin dibabat semakin cepat penyebarannya.
Kepercayaan terhadap pentingnya kerja keras, kejujuran, dan kepandaian saat ini semakin memudar karena kenyataan dalam kehidupan masyarakat menunjukkan yang sebaliknya, banyak mereka yang kerja keras, jujur dan pandai, tetapi ternyata bernasib buruk hanya karena mereka datang dari kelompok yang tak beruntung, seperti para petani, kaum buruh, dan guru. Sementara itu, banyak yang dengan mudahnya mendapatkan kekayaan hanya karena mereka datang dari kelompok elite atau berhubungan dekat dengan para pejabat, penguasa, dan para tokoh masyarakat.
Apabila hal ini terus terjadi, dapat dipastikan bahwa tidak hanya rakyat indonesia merasakan penderitaan ini, tetapi juga martabat bangsa Indonesia menjadi taruhannnya.dan Akibat hal itu tidak menutup kemungkinan berkurangnya kepercayaan negara-negara di dunia akan loyalitas dan kejujuran rakyat indonesia apabila terjadinya suatu kerjasama.
Untuk itu,sebagai rakyat Indonesia seharusnya kita ikut berpartisipasi untuk memberantas korupsi, di mulai dari lingkungan terdekat menjadi langkah awal untuk saling mengingatkan bahwa korupsi bukan hanya mendatangkan kesenangan (berbentuk uang),tapi di belakang semua itu korupsi dapat merugikan banyak orang dan diri sendiri.
Indonesia tanpa korupsi merupakan dambaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, mari kita berantas korupsi mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Rabu, 06 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar